di balik tingkap kaca kamarku,
bentangkan luasnya laut biru,
membuntangkan anak-anak mataku,
diam memaku,
yang akan aku pandang jauh,
mencari di mana hujung garis laut itu.
yang dilangitnya,
cuma ada garis-garis awan yang lembut
bersih dan hanya biru.
di mana,
setiap pagi bangkitku,
berjalur-jalur sinar mentari menyusup,
menyapa setiap inci kulitku,
mengertikan yang aku,
sekadar mahu didakap bayu lembut bersama,
yang masih dingin diselimuti di atas ranjang.
No comments:
Post a Comment